Langsung ke konten utama

15 Menit Tertawa, Cara Paling Murah Cegah Penyakit Jantung


www.organiclifestylemagazine.com

Banyak orang mengetahui bahwa penyakit jantung adalah pembunuh paling mematikan nomor satu di dunia. Kesadaran tersebut lantas mendorong mereka melakukan berbagai tindakan pencegahan, salah satunya dengan meminum suplemen penguat jantung.
Namun dengan harga yang cenderung mahal, tidak semua orang mampu membeli suplemen tersebut. Lebih-lebih mengonsumsi secara kontinyu dalam jangka waktu yang lama.
Lantas, adakah cara paling murah untuk mencegah penyakit jantung? 

www.pinterest.com
Seorang dokter pernah menulis resep kepada pasiennya saat ditanya mengenai cara menjaga jantung tetap sehat, yaitu “tertawa 1x15 menit perhari”! Benarkah? Jennifer Mieres MD, ahli kardiologi klinis dari North Chore LIJ Health membenarkan resep tersebut. Katanya, 15 menit tertawa dapat mengurangi tekanan darah dan menurunkan stres—dua hal yang dapat memicu penyakit jantung koroner dan gagal jantung.
Meski terkesan aneh, namun berbagai penelitian telah membuktikan dampak positif tertawa terhadap kesehatan tubuh, salah satunya jantung. Penelitian dari University College di London menyebutkan bahwa tertawa mampu melemaskan dinding arteri sehingga membuat aliran darah lancar. Hal ini sama seperti ketika kita melakukan olahraga ringan. Bahkan 1 menit tertawa terbahak-bahak sama dengan 10 menit kita mengayuh alat ‘rowhing machine’ atau senam aerobik!
Penelitian lain dilakukan oleh tim dari Maryland Medical Center yang melakukan pemantauan dan perbandingan terhadap sistem fungsi arteri 20 responden saat menyaksikan film komedi dan film peperangan. Hasilnya, pembuluh darah responden mengalami pelebaran sebanyak 22% usai menonton film komedi. Sebaliknya, terjadi penyempitan pembuluh darah sebanyak 35% usai menonton film peperangan.
Pelebaran pembuluh darah dapat membantu melancarkan peredaran darah dengan tanpa menyebabkan rasa nyeri yang kerap mengakibatkan kontraksi pada arteri dan jantung. Penelitian tersebut juga menyebutkan bahwa tertawa dapat memicu lepasnya oksida nitrat yang dapat membantu rileksasi sel darah. Lalu senyawa oksida nitrat melepaskan hormon endorphin yang  dapat memperbaiki pembuluh darah serta memicu perasaan senang.
Mengapa tertawa?
Pada dasarnya, paru-paru manusia mampu menampung oksigen hingga 6 liter. Namun rutinitas seperti duduk di depan komputer, bermain game, tegang menghadapi pekerjaan, atau menonton film yang memacu adrenalin seringkali membuat kita “lupa” untuk bernafas dengan benar. Pada akhirnya, kita hanya mengambil 10%  dari kapasitas yang ada, bahkan kurang dari itu. Hal inilah yang menyebabkan kita kelebihan muatan karbondioksida dan menyebabkan stres. 

greenroadshealth.com
Meskipun stres dalam jangka pendek tidak memberikan dampak negatif pada kesehatan. Namun stres berkepanjangan dapat memicu hiperaktif saraf simpatik yang mengontraksikan pembuluh darah (pembuluh mengecil) sehingga menyebabkan hipertensi. Hipertensi inilah yang memicu gagal jantung dan gagal ginjal.
Dalam pernafasan normal, kita menghirup udara dengan perbandingan oksigen sebesar 25% dan karbondioksida sebesar 75%. Agar dapat menyerap oksigen lebih banyak, kita dianjurkan untuk melakukan pernafasan diafragma. Namun pernafasan dada kita terbatas. Maka cara paling mudah untuk memasok lebih banyak oksigen adalah dengan tertawa. Tertawa memungkinkan kita untuk melakukan pernafasan yang menimbulkan kontraksi di bagian diafragma, sehingga dapat memaksimalkan pembuangan karbondioksida serta mengambil oksigen dalam jumlah yang lebih banyak. Namun tertawa yang saya maksud di sini adalah tertawa dengan frekuensi yang keras dari rongga diafragma.
Agar hasil maksimal, senam tertawa ini  baiknya dilakukan pagi hari sebelum makan atau 2-3 jam setelah perut terisi. Dengan menggunakan pakaian yang santai dan nyaman, celana longgar, serta tanpa ikat pinggang. Sebelum senam tertawa, dianjurkan pula untuk melakukan pemanasan ringan seperti peregangan otot agar tubuh lebih rileks. Lalu dilanjutkan dengan senam tertawa selama 10-15 menit dengan diselingi istirahat selama periode tertentu dan teratur. Selama periode ‘istirahat’ tadi, lakukan latihan pernafasan secukupnya sebab tertawa membutuhkan banyak energi.

www.theloop.ca
Supaya lebih menyenangkan, ajak juga orang-orang terdekat untuk bersama-sama melakukan senam tertawa. Selain menyehatkan, membentuk kelompok kecil seperti ini juga akan menambah keakraban dan keharmonisan satu sama lain. Lebih dari itu, karena tertawa sifatnya menular, apabila ada satu saja anggota yang tertawa, maka secara otomatis seluruh anggota pun akan tertawa. 

iuhealth.org
Pada sesi terakhir, berbaringlah di atas lantai bersama-sama dan tertawalah dengan mengalir dari dalam diri masing-masing. Sesi ini akan melepaskan emosi negatif dalam diri kita sehingga mampu membuat perasaan rileks berhari-hari. Posisi berbaring usai tertawa juga menimbulkan perasaan rileks yang lebih dalam sehingga dapat memicu rasa kantuk, bahkan tertidur. Meski sekejap, tidur dalam keadaan rileks semacam ini mampu menggantikan kekurangan tidur selama 3 jam!
Yuk, luangkan waktu 15 menit untuk tertawa! Jangan lupa untuk tetap menerapkan pola hidup sehat dengan hanya mengonsumsi makanan dan minuman bergizi, olahraga teratur, menghindari rokok serta istirahat yang cukup! Jangan lupa juga untuk ajak keluarga, kerabat, sahabat, serta orang-orang terdekat, ya! Supaya manusia Indonesia menjadi manusia tangguh yang memiliki Gaya Hidup Sehat, Untuk Jantung Sehat!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setangkup Mimpi Bersama Mama

Mama dulu bermimpi, menyaksikan anak Mama berdiri di atas panggung sambil memegang piala.  Lalu Mama diminta untuk berdiri di samping anak Mama disambut riuh tepuk tangan orang banyak. Wah, pasti bangga sekali memiliki anak yang berprestasi. Pernyataan itu begitu menusuk hatiku. Betapa aku telah gagal mewujudkan impian sederhana Mama. Bukan berarti aku tidak mencoba untuk mewujudkannya. Namun setiap kali mencoba, aku selalu gagal. Bahkan hingga lulus SMA, belum ada satupun piala yang berhasil aku bawa pulang. Akankah aku menyerah? Tentu saja tidak. Justru pernyataan itu menamparku untuk berusaha lebih keras lagi. Aku mengikuti beragam lomba menulis dan beberapa kali memenangkannya. Sayang, tidak ada awarding ceremony sehingga impian untuk berdiri sambil memegang piala di hadapan banyak orang masih belum terwujud. Hingga suatu ketika, aku mendapat telepon dari panitia lomba untuk menghadiri acara penganugerahan pemenang lomba blog di Jakarta. Seketika perasaanku membumbung tinggi

Dedikasi 60 Tahun Astra, Inspirasi Keberlanjutan Menuju Kebanggaan Bangsa

Menjejaki usia 60 tahun bagi sebuah bisnis bukanlah hal yang mudah. Tidak banyak perusahaan mampu selamat dari badai krisis bersejarah 1998 yang membangkrutkan perekonomian nasional. Satu dari sedikit bisnis yang mampu bertahan itu adalah Astra. Meski tertatih, Astra membuktikan diri bangkit dan berkembang pesat hingga berhasil menjadi salah satu perusahaan terbaik regional dalam kurun waktu kurang dari 60 tahun. Dari hanya memiliki empat karyawan, kini jumlah karyawan Astra telah membengkak hingga 221.046 yang bekerja di 198 perusahaan Grup Astra. Aktivitas bisnis Grup Astra pun berkembang pesat meliputi enam lini bisnis, yaitu otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan agribisnis, infrastruktur, logistik serta teknologi informasi. Pengalaman menghadapi krisis 1998 dan kemapanan finansial yang baik membuat Astra lebih tangguh menghadapi badai-badai selanjutnya, termasuk tantangan melemahnya perekonomian global sepanjang tahun 2015 lalu. Astra bahkan masih sangg

Jejak Perjuangan Fatmawati, Sang Perajut NKRI #FatmawatiPerajutNegeri #PahlawanBengkulu

Rumah panggung yang terletak di Jalan Fatmawati Nomor 10 Kota Bengkulu itu tampak lengang seperti biasanya. Hanya petugas dan sesekali pengunjung yang bertandang ke bangunan tua nan asri tersebut. Gurat sejarah yang terukir di sudut-sudut ruangan seolah gagal membangkitkan minat masyarakat untuk menggali lebih dalam sosok ibu negara pertama ( first lady -nya) Indonesia tersebut. Padahal seperti pejuang lainnya, Fatmawati memiliki peran penting dalam proses kelahiran bangsa Indonesia. Maka dari itu, menjelang hari pahlawan ini, saya ingin mengajak Anda untuk mengenal lebih jauh sosok Fatmawati sebagai salah satu pahlawan nasional wanita di Indonesia. Merajut Cinta dan Asa untuk Indonesia Bersama Bung Karno Setelah menikah secara wali pada bulan Juni 1943, Fatmawati menyusul sang suami ke Jakarta dan bergabung bersama para pejuang lainnya untuk turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bersama sang suami, Fatmawati kerapkali mengeluarkan pendapatnya mengenai langkah-l