myhealthdetective.com |
Siapa sih yang nggak kenal sama makanan yang satu ini? Rasanya
yang lezat, kandungan gizinya yang berlimpah serta harganya yang relatif lebih
murah dibandingkan produk hewani lainnya membuat makanan yang satu ini terasa istimewa.
Tak salah jika kemudian ia mendapat sebutan superfood alias makanan
super.
Sayang, meski dijuluki superfood, telur masih kalah pamor
dibandingkan produk hewani lainnya, salah satunya susu. Hal ini lantaran telur
bukan produk industri skala besar seperti susu. Berbeda dari pabrik susu skala
nasional, peternak ayam cenderung tak mengeluarkan biaya pemasaran untuk
mengenalkan produknya kepada masyarakat. Akibatnya, masyarakat tidak mendapatkan
pengetahuan yang cukup mengenai kandungan gizi yang terdapat di dalam telur. Pada
akhirnya, minat masyarakat terhadap telur memiliki kecenderungan lebih rendah dibandingkan
produk hewani lainnya.
Melalui tulisan ini, penulis ingin mengungkap keajaiban-keajaiban yang
terkandung di dalam telur, yang akan membuat kamu menyesal apabila tidak
mengonsumsinya.
Mencegah Katarak dan Degenerasi Makula
Tips Cantik Sehat |
Tidak banyak orang mengetahui bahwa telur mengandung vitamin A yang
sangat baik bagi kesehatan mata. Tercukupinya kebutuhan vitamin A akan
menghindarkan kamu dari gangguan fungsi penglihatan seperti katarak dan
degenerasi makula. Degenerasi makula sendiri merupakan rusaknya sel-sel khusus
makula pada retina mata yang biasanya digunakan untuk mendeteksi cahaya dan
warna.
Sebanyak 50% kasus kebutaan di Inggris disebabkan oleh degenerasi
makula. Oleh sebab itu, penting bagi kamu untuk mengonsumsi telur secara
teratur agar terhindar dari berbagai gangguan fungsi penglihatan tersebut. Selain
vitamin A, kandungan Lutein dan Zeaxanthin, dua antioksidan yang dihasilkan
telur (yang berkumpul di sekitar retina mata) juga dapat melindungi mata dari berbagai
substansi yang berbahaya.
Menurunkan
Tekanan Darah
Yayasan Jantung Indonesia |
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh China’s Jilin University
(Kompas Tekno, 10/04/2013), putih telur terbukti bermanfaat untuk menurunkan
tekanan darah. Hasil riset tersebut menyebutkan RVPSL (peptida) memiliki
kemampuan untuk menghambat aksi dari ACE, yaitu komponen yang dibentuk oleh
tubuh untuk menaikan tekanan darah. Bahkan kandungan tersebut memiliki khasiat
yang sama dengan captopril dosis rendah. Captopril sendiri merupakan sejenis
obat yang digunakan untuk mengobati penderita hipertensi.
Menurunkan
Resiko Kanker Payudara
ed.nl |
Dilansir dari Okezone.com, studi yang dilakukan Journal Breast
Cancer Research di tahun 2003 menunjukkan bahwa wanita dengan konsumsi telur,
sayuran dan serat yang lebih tinggi selama remaja memiliki risiko lebih rendah
terserang kanker payudara ketika dewasa. Dalam penelitian tersebut disebutkan
bahwa mengonsumsi telur setiap hari dapat mengurangi risiko kanker payudara
sebanyak 18%.
Studi lain dilakukan di Epidemiology, Biomarkers & Prevention
pada tahun 2005. Hasilnya, wanita yang mengonsumsi telur sebanyak enam butir per
minggu memiliki risiko 44 persen lebih rendah dibanding mereka yang hanya
memakan enam butir per minggu.
Telur dapat mengurangi risiko kanker payudara karena mengandung asam
lemak omega-6, sejenis asam lemak tak jenuh ganda (PUFA) yang berguna mengurangi
senyawa pro-inflamasi (senyawa yang meningkatkan peradangan) dan meningkatkan
senyawa anti-inflamasi (mencegah peradangan).
Mencegah dan Membantu Penyembuhan Anemia
VKool.com |
Penyerapan zat besi pada penderita anemia umumnya tidak berlangsung
secara optimal lantaran terjadi peradangan dan inflamasi. Telur ayam adalah pilihan
yang tepat bagi penderita anemia untuk memenuhi kebutuhan zat besi dalam tubuh.
Dilansir dari detik Health, ahli gizi dari Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia (FKUI), Dr Saptawati Bardosono, Msc menyatakan bawah telur ayam
paling baik dikonsumsi oleh penderita anemia defisiensi besi yang mengalami
peradangan. Menurutnya, kandungan zat besi pada telur, meskipun tidak sebanyak
daging merah, namun sangat baik bagi penderita anemia. Hal tersebut lantaran
kandungan vitamin A dalam telur mampu meredakan peradangan, baik peradangan yang
terlihat maupun tersembunyi.
Meningkatkan Sistem Imun
Telur mengandung antioksidan yang baik untuk meningkatkan sistem
kekebalan tubuh kita. Terutama bagi anak-anak, telur sangat baik karena mampu
melindungi dari keshan disease dan kashin-Beck disease. Dua buah
kondisi yang mempengaruhi kesehatan hati, tulang dan sendi.
Membantu Perkembangan Otak
Telur mengandung kolin yang sangat penting bagi perkembangan otak
manusia, mulai dari dalam kandungan, bayi, anak-anak, dewasa hingga usia
lanjut. Kolin berfungsi membangun membran sel, memproduksi molekul sinyal di
otak, memperbaiki fungsi memori otak, mensintesis acetylcholine
neurotransmitter dan berbagai
fungsi lainnya yang berhubungan dengan kesehatan otak. Penelitian menyebutkan
bahwa kurangnya kolin berkaitan dengan gangguan neurological dan penurunan
fungsi kognitif.
Namun meski memiliki banyak manfaat bagi otak, tidak banyak orang
yang tercukupi kebutuhan kolin dalam tubuhnya. Hal tersebut lantaran kolin
belum sefamiliar omega3 yang dikenal baik bagi perkembangan dan kecerdasan otak.
Mengonsumsi telur secara teratur akan membantu kamu memenuhi kebutuhan kolin.
Menjaga
Kesehatan Tulang dan Mencegah Osteoporosis
Kandungan vitamin D dalam telur membantu proses penyerapan kalsium
yang penting bagi kesehatan tulang. Kandungan vitamin D dalam telur mencapai 25
IU sehingga mampu memenuhi 10% kebutuhan
vitamin D harian kamu.
Kulit telur juga mengandung kalsium karbonat yang tidak hanya
penting bagi kesehatan tulang, tapi juga untuk saraf, otot dan kesehatan enzim.
Setengah sendok bubuk kulit telur mengandung 1.000 hingga 1.500 miligram
kalsium atau mencapai 90% kebutuhan kalsium harian yang disarankan.
Mencegah Resiko Penyakit Jantung
Pada tahun 1990-an, telur menjadi salah satu jenis makanan dengan
reputasi terburuk. Saat itu, banyak orang tua tidak membolehkan anak-anaknya
untuk mengonsumsi telur lantaran kandungan kolesterolnya yang tinggi. Kondisi
demikian dikhawatirkan menimbulkan beragam penyakit serius seperti jantung
koroner dan stroke.
Pandangan yang mengaitkan konsumsi telur dengan peningkatan resiko
penyakit jantung adalah pandangan yang sangat kuno dan tidak bertanggung jawab.
Dilansir dari Kompas Lifestyle (02/09/2013), banyak studi epidemiologi, sebuah
studi yang melibatkan populasi besar untuk menganalisis pola makan dan
kesehatannya, tidak menemukan kaitan antara telur sebagai sumber kolesterol
dengan penyakit. Salah satunya penelitian yang dilakukan para ahli dari Harvard
terhadap 100 ribu responden.
Memang
benar telur mengandung kolesterol cukup tinggi yaitu 210 mg per telur atau
lebih dari setengah jumlah kolesterol yang dibutuhkan tubuh (300gr). Namun
asupan kolesterol tersebut bukan berarti meningkatkan jumlah kolesterol dalam
tubuh. Liver memproduksi jumlah kolesterol yang besar setiap harinya, namun
ketika kita mengkonsumsi telur, liver yang sehat akan memproduksi lebih sedikit
kolesterol sehingga jumlahnya tidak akan berlebihan.
Lebih dari 70% penelitian juga mengatakan bahwa telur tidak
meningkatkan kolesterol sama sekali. Sementara sisanya mengatakan bahwa telur
meningkatkan total kolesterol dalam jumlah ringan atau sangat sedikit sehingga
tidak berdampak buruk bagi kesehatan manusia.
Nyatanya, sebagaimana dilansir Kompas, orang Jepang yang
mengonsumsi telur dalam jumlah banyak (rata-rata 328 telur per orang per tahun)
kadar kolesterolnya justru rendah (150 gram). Jumlah penderita jantung di
Jepang juga lebih rendah dibandingkan negara-negara maju lainnya. Begitupun
tingkat kematian warganya yang rendah (3 dari 1.000 orang). Hal tersebut
lantaran pola makan orang Jepang rendah lemak jenuh.
Bandingkan dengan orang Amerika yang jarang mengonsumsi telur tapi
memiliki kadar kolesterol yang tinggi (230-250 gram). Hal tersebut lantaran
orang Amerika banyak mengonsumsi lemak jenuh yang berasal dari sosis, daging
asap, dan lainnya.
Kondisi tersebut tidak jauh berbeda dengan orang Indonesia.
Dilansir dari CNN Indonesia, rata-rata kadar kolesterol orang Indonesia sama
dengan orang Amerika. Djoko Maryono, dokter spesialis penyakit dalam dan
jantung menyebutkan ada 25 dari 1.000 orang meninggal akibat kolesterol. Djoko
juga mengatakan bahwa sejak 2005 hingga 2015, penyakit jantung yang disebabkan
oleh kolesterol menduduki peringkat pertama penyakit yang menyebabkan kematian.
Namun bukan telur yang menjadi penyebabnya, melainkan pola makan yang didominasi
lemak jenuh tadi.
Alih-alih meningkatkan resiko, riset dari University of Connecticut
justru menemukan fakta bahwa mengonsumsi tiga butir telur dapat menurunkan
resiko penyakit jantung koroner. Hal ini karena telur
mengandung kolesterol baik (HDL) yang mampu membersihkan pembuluh darah dari
kotoran atau benda asing termasuk molekul lemak atau endapan yang dihasilkan
kolesterol jahat (LDL). Jika pembuluh darah bersih, maka tubuh akan terhindar
dari resiko penyakit jantung koroner dan stroke yang merupakan salah satu
penyakit degenarative.
Selain
kolesterol, kuning telur juga mengandung 5 gram lemak. Lemak seperti asam oleat
dan linoleat pada telur dapat mengurangi lemak dari makanan dan menyerap
kolesterol dalam tubuh. Sarapan menggunakan telur juga dapat mengurangi risiko
diabetes.
Hal yang perlu diingat adalah pola makan mayoritas anak-anak
Indonesia masih kurang bagus lantaran jarang mengonsumsi daging dan susu. Jika konsumsi
telur juga dikurangi, maka kebutuhan nustrisi anak-anak tidak tercukupi. Asupan
nutrisi yang kurang akan menghambat tumbuh kembang dan kecerdasan otak anak.
Hal ini berbeda dengan kondisi anak-anak di negara maju yang
mayoritas telah tercukupi kebutuhan nutrisinya lantaran rutin mengonsumsi susu
dan daging merah. Oleh sebab itu, mereka membatasi konsumsi telur sebanyak 4
butir seminggu.
Penting Bagi Kesehatan Ibu Hamil dan Janin
Hasil riset dari Cornell University membuktikan bahwa kolin mampu
melindungi ibu hamil dari efek stres selama masa kehamilan. Menurut Marie
Caudill, PhD, pemimpin riset dari Cornell University tersebut menyebutkan bahwa
asupan kolin yang tinggi pada masa kehamilan akan melawan beberapa efek negatif
akibat stres sebelum persalinan, seperti gangguan tingkah laku, metabolic dan
neuroendokrin.
Selain itu, menurutnya, kolin juga berguna bagi perkembangan otak
janin, mempengaruhi wilayah otak yang bertanggung jawab atas kemampuan belajar
dan memori anak. Riset juga membuktikan bahwa wanita dengan diet kolin beresiko
empat kali lebih besar mempunyai bayi cacat tabung saraf, salah satunya spina bifida.
Caudill menyarankan telur sebagai salah satu sumber yang kaya akan kandungan
kolin, yakni 125 mg per telur. Sebutir telur kolin mampu mencukupi 28% kebutuhan
kolin ibu hamil, yang umumnya terdapat di bagian kuning telur.
Selain kolin, kandungan vitamin esential berupa folat yang terdapat
di dalam telur juga penting bagi kesehatan ibu hamil dan janin yang
dikandungnya, membantu perkembagan otak janin, mengurangi resiko bayi terlahir
prematur, dan lainnya.
Miliki Nutrisi Serupa,
Telur Bisa Menjadi Makanan Pengganti Susu dan Pendamping ASI
Susu
adalah salah satu sumber makanan yang kaya nutrisi. Namun dengan harganya yang
relatif mahal, tidak semua orang mampu mengonsumsinya dalam jumlah yang disarankan.
Untuk memperoleh kandungan gizi serupa, kalian bisa mengganti konsumsi susu
dengan telur.
Peneliti
Pusat Perkembangan Ilmu Pengetahuan Teknologi Pangan dan Pertanian Asia
Tenggara Institut Pertanian Bogor, Prof. Dr. Ir. Dodik Briawan, MCN, mengatakan
bahwa telur bisa menjadi alternatif makanan pengganti susu. Bahkan kandungan gizi
yang dikandung telur lebih baik dari susu. Dodik menambahkan, dalam rentang
usia 6-8 bulan, hanya kuning telur yang dapat dikonsumsi sebagai makanan
pendamping ASI.
Sementara
itu, Prof. Dr. Ir. Ali Khomsan, MS dari Departemen Gizi Masyarakat, Institut
Pertanian Bogor mengatakan bahwa nilai gizi dalam 100 gram telur lebih banyak dibandingkan
100 cc susu. Hal tersebut lantaran susu lebih banyak kandungan airnya
dibandingkan telur. Dalam hal ini, susu mengandung sebanyak 3% sedangkan telur
mencapai 12%. Padahal harga 100 cc susu relatif lebih mahal dibanding 100 gram
telur. Itulah mengapa telur menjadi sumber protein terbaik sekaligus termurah.
Membantu Menurunkan
Berat Badan
Obesitas
adalah salah satu masalah kesehatan yang paling banyak dialami masyarakat dunia
saat ini. Orang dengan kelebihan berat badan memiliki resiko yang tinggi terhadap
beragam penyakit serius seperti diabetes, kanker dan kardiovaskular (penyakit
jantung). Sayangnya tidak ada cara instan untuk mendapatkan berat badan yang
ideal. Selain berolahraga, diet menjadi salah satu pilihan yang paling sering digunakan
untuk menurunkan berat badan. Namun tidak banyak orang berhasil melewati fase
diet lantaran rasa lapar yang sulit dikendalikan. Banyak pula yang akhirnya
jatuh sakit lantaran tubuh mengalami malnutrisi.
Untuk
mengatasi hal tersebut, diet telur bisa dijadikan alternatif solusi. Beragam
nutrisi yang terkandung di dalam telur bisa menggantikan peran daging dan susu.
Bedanya, telur bebas lemak sehingga tidak menambah berat badan seseorang. Kandungan
protein dalam telur menyebabkan tubuh melepas glukagon, yang merangsang tubuh
melepas dan menggunakan cadangan karbohidrat dan lemak.
Selain
itu, kandungan protein dalam telur juga menimbulkan efek kenyang lebih lama,
yang dibuktikan oleh tingginya angka satiety index. Satiety index adalah ukuran
untuk mengetahui apakah makanan bisa memberikan efek kenyang tanpa menambah
kalori di dalam tubuh. Kandungan protein dalam telur juga membantu membangun
masa otot. Tidak heran jika banyak olahragawan yang memanfaatkan putih telur
sebagai makanan wajib. Mengombinasikan telur, gandum utuh dan sayuran cukup
untuk memenuhi nutrisi tubuh dan membuat tubuh lebih berenergi.
Merawat dan
Mempercantik Kulit
Putih
telur mengandung vitamin E yang sangat baik untuk merawat dan mengatasi kulit
berminyak. Kandungan asam amino dan protein dalam telur juga membantu mengatasi
masalah jerawat, mengurangi peradangan kulit, serta menghindari iritasi kulit
akibat alergi. Selain dapat dikonsumsi, putih telur juga dapat dijadikan masker
wajah alami untuk membantu meregenerasi kulit wajah, mengecilkan pori-pori, mengencangkan,
serta mencerahkan dan melembabkan kulit wajah.
Merawat dan
Mempercantik Rambut dan Kuku
Kurangnya
asupan protein akan memunculkan berbagai masalah rambut seperti rambut rontok,
bercabang, kemerah-merahan, mudah patah, dan sebagainya. Itulah mengapa orang
yang melakukan diet ketat dengan membatasi asupan lemak dan protein mengalami
rambut rontok. Untuk mengatasinya, konsumsi telur secara teratur dan
aplikasikan telur sebagai masker alami rambut. Selain protein, kandungan
sulfur, aneka vitamin, asam amino dan mineral dalam telur juga mampu
meningkatkan kesehatan rambut dan kuku.
Selain
13 keajaiban di atas, masih banyak keajaiban-keajaiban lain yang dimiliki telur,
yang akan membuatmu menyesal apabila tidak mengonsumsinya. Hari Ayam dan TelurNasional kali ini semoga bisa menjadi awal yang baik untuk memperbaiki gizi
kita. Yuk, rutin makan telur mulai dari sekarang!
Wah terimakasih banyak, artikelnya sangat berguna dan informatif sekali! Sukses selalu
BalasHapus