Banyak orang terlalu takut dikatai bakhil sehingga
selalu gagal untuk menabung. Semisal ketika pulang kampung di hari Lebaran, tetangga
atau teman-teman selalu menggoda, “Yang baru pulang dari perantauan, pasti
banyak duit. Makan-makan dong! Jangan
pelit!” Seseorang yang takut dikatai bakhil pasti langsung tergerak untuk
menggelontorkan sejumlah uang untuk mentraktir teman-temannya. Walhasil, uang
gajian harus terkuras setidaknya 10% persen. Padahal sejumlah 10% persen itu
sudah lumayan jika ditabung.
Kasus kedua, karena takut dikatai bakhil, uang THR
dibelanjakan secara membabi buta untuk membeli puluhan toples kue lebaran,
membelikan baju untuk sanak saudara, tetangga, dan sebagainya. Walhasil, uang
THR plus gaji pokok ludes tak
tersisa.
Bakhil memang sifat buruk yang dibenci Allah.
Bahkan Allah memberikan ancaman berupa siksa pedih yang tertuang di dalam Al
Quran mengenai orang-orang bakhil ini, sehingga setiap orang wajib menghindarinya.
Akan tetapi dua kasus di atas tidak bisa menjadi pertanda bahwa seseorang
dermawan/tidak bakhil, tetapi justru menunjukkan pribadi yang boros. Dan boros
adalah sifat setan yang juga harus dihindari.
Solusinya? Tetap menabung tapi tidak lupa untuk
berbagi. Caranya? Simak tips menabung ala Farah Frastia di bawah ini.
Makan-makan
Tak Selalu di Restoran
Pada intinya, kita membayar jasa untuk
menghadirkan satu porsi menu di meja restoran. Supaya lebih berhemat, beli saja
bahan-bahan makanan dan masaklah bersama teman-temanmu. Lakukan di halaman
rumah supaya acara makan-makanmu terasa lebih menyenangkan layaknya pesta
barbeque. Dengan meminimalisir biaya yang dikeluarkan, kamu menjadi memiliki
kesempatan untuk menabung.
Berdagang
untuk Persiapan Lebaran
tokopastri.com |
Bulan puasa adalah bulan yang penuh berkah. Namun
keberkahan tidak bisa kamu dapatkan jika hanya berpangku tangan, melainkan perlu
diusahakan. Menambah penghasilan selama bulan puasa adalah cara paling cerdas untuk
menghadapi lonjakan pengeluaran di hari Lebaran. Tidak perlu rumit, lakukan
saja hal yang menurutmu paling mudah dan murah. Semisal berdagang takjilan, kue,
toples, baju muslim, dan sebagainya. Hasil dari berdagang bisa kamu gunakan
untuk membeli kue-kue atau keperluan Lebaran lainnya sehingga uang THR kamu utuh
untuk ditabung.
Tidak
Harus Baru
desainrumahideal.com |
Baju baru, sepatu baru, sofa, cat, gorden, semua
yang ada di ruang tamu harus baru ketika hari Lebaran. Saya menyebutnya sebagai
tradisi, sebab Islam tidak pernah mengajarkan demikian. Tidak usah memaksakan
diri. Selama masih layak pakai, kenapa harus diganti? Untuk menyiasati supaya
terlihat baru, kamu bisa melakukan berbagai perombakan supaya suasana rumah dan
penampilan kamu terasa berbeda. Semisal merubah posisi meja dan kursi di ruang
tamu, membuat taplak meja dari kain-kain perca, mendaur ulang botol plastik
untuk dijadikan vas bunga, dan ide-ide kreatif lainnya. Semakin kreatif kamu mengolah barang-barang tak terpakai menjadi benda bernilai guna tinggi, semakin besar peluang untuk menambah saldo tabungan.
Berbagi
kepada Yang Berhak
Berbagi adalah perbuatan yang mulia. Namun jika
berbagi dijadikan ajang untuk mempertahankan gengsi atau menyelamatkan tradisi,
semua menjadi percuma adanya. Daripada membelanjakan uang untuk membelikan
baju-baju lebaran untuk sanak saudara, lebih baik mengajak sanak saudara untuk
berbagi kepada yang lebih berhak. Bedah lemari belajar, lemari baju, rak
sepatu, kardus mainan, lalu kumpulkan buku-buku, baju, dan barang-barang tak
terpakai namun layak guna untuk disumbangkan kepada orang yang lebih membutuhkan.
Simpan lembar-lembar uang yang semula hendak diberikan ke sanak saudaramu dan setorkan ke bank.
Jangan
Membeli Petasan
Selain mengganggu orang lain, menyalakan petasan juga
merupakan bentuk pemborosan. Alih-alih membawa berkah, petasan justru membawa
banyak kemungkaran yang membuat-Nya murka. Daripada mengajari anak kecil membunyikan
petasan, lebih baik mengajak mereka menabuh bedug sambil berkeliling kampung. Sehat,
menyenangkan, gratis pula.
Perbaiki
atau Beli Yang Berkualitas
homeguides.sfgate.com |
Umumnya, seseorang akan sulit mengendalikan
keinginan untuk membelanjakan harta ketika uang sudah berada di tangan. Untuk
menghindari resiko tersebut, gunakanlah aplikasi pengelola keuangan seperti
Mint. Mint, seperti dilansir Cermati.com, adalah salah satu aplikasi populer
yang dapat diinstal secara gratis di smartphone dan digunakan untuk melacak
pengeluaran seseorang. Data yang tersimpan berupa akun cloud sehingga bisa
diakses kapanpun menggunakan perangkat lain seperti komputer. Selain Mint, ada
juga beberapa aplikasi pengelola keuangan lainnya seperti Quicken, iSpending,
Visual Budget Expense Tracking and Management, dan Spending Tracker yang bisa
kamu lihat di situs Cermati.com. Di situs Cermati.com, kamu juga akan memperoleh banyak tips mengelola keuangan melalui artikel-artikelnya yang keren dan gratis. Jadi, langsung meluncur ke web Cermati.com saja ya!
Demikianlah tips menabung di momen lebaran ala
Farah Frastia. Semoga kita semua terhindar dari sifat bakhil dan boros. Amin.
Komentar
Posting Komentar