Langsung ke konten utama

Environmentally Friendly Wedding



Pernikahan merupakan tujuan dari setiap pasangan. Bentuk komitmen tidak hanya kepada calon pasangan atau orang tua saja, tetapi juga kepada Yang Maha Kuasa. Sebagai momen perayaan istimewa yang diharapkan sekali seumur hidup tersebut, banyak pasangan yang berlomba-lomba menggelar resepsi pernikahan yang istimewa, mulai dari yang supermewah hingga unik. Saya pun menginginkan perayaan yang ‘wah’ dan tak terlupakan seumur hidup, namun keterbatasan biaya membuat saya berpikir untuk mengemas pernikahan dengan cara yang unik, murah, sekaligus berkesan. Terpikirlah saya untuk membuat konsep pernikahan bertemakan ramah lingkungan.

Undangan Pernikahan

Meskipun pada akhirnya dibuang, namun kertas undangan sangat penting demi alasan kesopanan, hubungan kekerabatan dan lain-lain. Daripada menghabiskan banyak rupiah untuk mencetak undangan yang wow, lebih baik memanfaatkan yang sudah ada. Kertas-kertas bekas didaur ulang dan dicetak kembali menjadi kertas undangan yang unik dan berkelas. Seperti gambar di bawah ini.



Atau untuk menyiasati supaya tak langsung dibuang, undangan pernikahan tidak dibuat dalam bentuk kertas melainkan benda-benda yang masa pakainya lebih lama, seperti tas, dompet, kalender, mug, tempat tisu, dan lain-lain. Intinya yang ramah lingkungan.


Gaun Pernikahan

Gaun adalah bagian tak terpisahkan dari sebuah pernikahan. Semua wanita pasti mendambakan gaun pernikahan yang indah dan menawan, termasuk saya. Meskipun sudah banyak desainer dunia yang membuat gaun pernikahan dari bahan-bahan daur ulang seperti plastik bekas, namun belum banyak pasangan yang menaruh minat terhadapnya. Jika memiliki uang lebih, saya ingin mengaplikasikan gaun daur ulang di dalam pesta pernikahan saya. Semisal gaun cantik yang terbuat dari buku dongeng klasik anak-anak rancangan Ryan Jude Novelline berikut ini. Namanya Golden Book Gown.



Dekorasi Pernikahan Outdoor

Salah satu penyebab biaya pernikahan membengkak adalah sewa gedung yang mahal dengan segala tetek bengeknya. Konsep pernikahan outdoor adalah solusi untuk permasalahan ini. Selain biaya sewa yang lebih rendah, bahkan sama sekali tidak memerlukan biaya sewa jika memiliki lahan berupa kebun atau halaman rumah yang cukup, dekorasi juga bisa diminimalkan. Tidak perlu menyewa tenda jika di lahan tersebut sudah ada pohon-pohon rindang yang cukup untuk tempat berteduh pasangan pengantin dan tamu undangan. Seperti contoh di bawah ini.



Supaya terlihat lebih cantik, bisa ditambahkan hiasan gantung berupa lampion-lampion. Dan sesuai tema pernikahan yang saya inginkan, lampion-lampion itu harus dibuat dari bahan-bahan daur ulang seperti gelas plastik.


Jika memungkinkan, kemunculan bunga-bunga hidup yang bermekaran juga bisa membuat suasana lebih segar dan indah. Kalaupun tidak, bunga-bunga palsu yang terbuat dari bahan daur ulang limbah pertanian berupa kulit jagung juga bisa dijadikan alternatif.



Souvenir Pernikahan

Mulanya, souvenir pernikahan diberikan sebagai tanda terima kasih atau kenang-kenangan dari kedua mempelai kepada tamu undangan. Namun era sekarang, souvenir pernikahan bisa digunakan sebagai ajang ekspresi diri, menyalurkan pesan, bahkan dakwah.

Karena konsep yang saya usung bertemakan ‘ramah lingkungan’, maka souvenir pernikahan pun harus selaras dengan tema tersebut. Semisal berupa bibit tanaman yang disertai panduan menanam yang benar. Selain ikut mengkampanyekan lingkungan, souvenir berupa bibit tanaman juga menjadi semacam simbol bahwa babak kehidupan baru akan segera dimulai. Tumbuh dan berkembang seiring tumbuh kembangnya tanaman tersebut.




Demikianlah konsep pernikahan yang saya inginkan. Kalau kamu?





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Setangkup Mimpi Bersama Mama

Mama dulu bermimpi, menyaksikan anak Mama berdiri di atas panggung sambil memegang piala.  Lalu Mama diminta untuk berdiri di samping anak Mama disambut riuh tepuk tangan orang banyak. Wah, pasti bangga sekali memiliki anak yang berprestasi. Pernyataan itu begitu menusuk hatiku. Betapa aku telah gagal mewujudkan impian sederhana Mama. Bukan berarti aku tidak mencoba untuk mewujudkannya. Namun setiap kali mencoba, aku selalu gagal. Bahkan hingga lulus SMA, belum ada satupun piala yang berhasil aku bawa pulang. Akankah aku menyerah? Tentu saja tidak. Justru pernyataan itu menamparku untuk berusaha lebih keras lagi. Aku mengikuti beragam lomba menulis dan beberapa kali memenangkannya. Sayang, tidak ada awarding ceremony sehingga impian untuk berdiri sambil memegang piala di hadapan banyak orang masih belum terwujud. Hingga suatu ketika, aku mendapat telepon dari panitia lomba untuk menghadiri acara penganugerahan pemenang lomba blog di Jakarta. Seketika perasaanku membumbung tinggi

Dedikasi 60 Tahun Astra, Inspirasi Keberlanjutan Menuju Kebanggaan Bangsa

Menjejaki usia 60 tahun bagi sebuah bisnis bukanlah hal yang mudah. Tidak banyak perusahaan mampu selamat dari badai krisis bersejarah 1998 yang membangkrutkan perekonomian nasional. Satu dari sedikit bisnis yang mampu bertahan itu adalah Astra. Meski tertatih, Astra membuktikan diri bangkit dan berkembang pesat hingga berhasil menjadi salah satu perusahaan terbaik regional dalam kurun waktu kurang dari 60 tahun. Dari hanya memiliki empat karyawan, kini jumlah karyawan Astra telah membengkak hingga 221.046 yang bekerja di 198 perusahaan Grup Astra. Aktivitas bisnis Grup Astra pun berkembang pesat meliputi enam lini bisnis, yaitu otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan agribisnis, infrastruktur, logistik serta teknologi informasi. Pengalaman menghadapi krisis 1998 dan kemapanan finansial yang baik membuat Astra lebih tangguh menghadapi badai-badai selanjutnya, termasuk tantangan melemahnya perekonomian global sepanjang tahun 2015 lalu. Astra bahkan masih sangg

Jejak Perjuangan Fatmawati, Sang Perajut NKRI #FatmawatiPerajutNegeri #PahlawanBengkulu

Rumah panggung yang terletak di Jalan Fatmawati Nomor 10 Kota Bengkulu itu tampak lengang seperti biasanya. Hanya petugas dan sesekali pengunjung yang bertandang ke bangunan tua nan asri tersebut. Gurat sejarah yang terukir di sudut-sudut ruangan seolah gagal membangkitkan minat masyarakat untuk menggali lebih dalam sosok ibu negara pertama ( first lady -nya) Indonesia tersebut. Padahal seperti pejuang lainnya, Fatmawati memiliki peran penting dalam proses kelahiran bangsa Indonesia. Maka dari itu, menjelang hari pahlawan ini, saya ingin mengajak Anda untuk mengenal lebih jauh sosok Fatmawati sebagai salah satu pahlawan nasional wanita di Indonesia. Merajut Cinta dan Asa untuk Indonesia Bersama Bung Karno Setelah menikah secara wali pada bulan Juni 1943, Fatmawati menyusul sang suami ke Jakarta dan bergabung bersama para pejuang lainnya untuk turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Bersama sang suami, Fatmawati kerapkali mengeluarkan pendapatnya mengenai langkah-l