Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2015

Contek Konsep Pendekatan Ala Walisongo, Tingkatkan Efektifitas Sosialisasi Perbankan Syariah

www.syariahfinance.com Meski memiliki jumlah penduduk terbanyak ke-4 di dunia dengan mayoritas pemeluk Islam, nyatanya geliat bank syariah di Indonesia belum menunjukkan tingkat perkembangan yang mengesankan. Kurang diterapkannya standarisasi terhadap produk-produk keuangan syariah , lambannya inovasi, terbatasnya pakar dan SDM ekonomi syariah serta kurang efektifnya sosialisasi menjadi penyebab masyarakat masih enggan menggunakan produk-produk keuangan syariah . Kurangnya minat masyarakat terhadap produk keuangan syariah lebih banyak disebabkan adanya pandangan ‘sinis’ awam terhadap bank syariah yang diragukan kesyariahan produk-produk keuangannya, kurangnya pemahaman tentang sistematika ekonomi syariah serta penggunaan istilah-istilah yang kurang familiar di telinga masyarakat. Anggapan asing dan kecurigaan ini menegaskan masih lamban dan kurang efektifnya sosialisasi yang dilakukan pihak-pihak terkait. Padahal secara sistematika, keuangan syariah memiliki bany

Membangun Ekonomi Melalui Pemberdayaan Masyarakat

Tahun ini, masyarakat harus gigit jari menyaksikan perekonomian Indonesia yang tertahan di lampu ‘kuning’ dan semua pihak jungkir balik mempertahankan nilai tukar rupiah yang terus melorot hingga menyentuh angka Rp 14.500, bahkan diprediksi ambruk hingga Rp 15.000. Bencana ini, mau tidak mau menyumbang daftar kemiskinan di Indonesia lantaran banyaknya kasus pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan terhadap karyawannya. Tercatat 67.000 tenaga kerja telah di-PHK dan diprediksi akan terus meningkat hingga 100.000 jiwa. Jika para korban PHK sebelumnya adalah masyarakat ‘rentan’ miskin dan berubah menjadi miskin lantaran tak lagi memiliki pekerjaan, maka orang-orang yang terlanjur miskin semakin terhimpit lantaran biaya hidup yang kian mencekik.  www.kspi.or.id Kemiskinan pada akhirnya memaksa orang-orang yang putus asa melakukan tindakan-tindakan kriminal, orang tua terjebak hutang, anak-anak putus sekolah, gadis-gadis terlibat prostitusi, pemuda-pemuda menjadi prem

Idul Adha atau Festival Daging Kurban?

www.masjid.asia "Artikel ini memenangkan kompetisi blog ICRC 2015" “Sesungguhnya kami memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu dan berkurbanlah .” Banyak makna yang dapat dipetik dari bunyi perintah Allah dalam surat Al-Kautsar ayat 1-2 tersebut. Pertama , Allah mengingatkan manusia perihal nikmat yang telah diberikan oleh-Nya berupa kesehatan, keselamatan, ketentraman, dan kecukupan rezeki. Kedua , perintah untuk melaksanakan shalat sebagai wujud rasa syukur terhadap nikmat yang telah diberikan oleh-Nya. Ketiga , perintah untuk menyisihkan sebagian rezeki dengan cara berkurban. Setiap tahun, setiap jiwa yang merasa memiliki kecukupan materi berbondong-bondong untuk menunaikan kewajibannya sebagaimana tertulis dalam firman Allah tersebut, dan tahun lalu Budhe Sri berkesempatan untuk melaksanakannya. Seekor sapi gemuk dan sehat menjadi pilihan Budhe untuk dikurbankan. Bangga? Pasti. Karena dari milyaran